Jalur Gaza, yang sudah menderita akibat blokade Israel selama bertahun-tahun, kini menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin parah akibat serangan militer Israel yang berlangsung sejak akhir Januari 2024. Ribuan orang Palestina tewas atau terluka, dan jutaan lainnya kekurangan makanan, air, dan obat-obatan.
Untuk membantu meringankan penderitaan warga Gaza, Amerika Serikat (AS) mengirimkan bantuan makanan dari udara pada Sabtu (2/3/2024). Tiga pesawat kargo C-130 milik Militer AS menjatuhkan 66 paket yang berisi sekitar 38.000 makanan siap saji militer (MRE) di lokasi-lokasi yang dianggap paling aman bagi warga sipil untuk mengakses bantuan.
Operasi udara ini dikoordinasikan dengan Angkatan Udara Yordania, yang juga telah melakukan beberapa kali penerjunan bantuan makanan di Gaza utara dalam beberapa bulan terakhir. AS mengatakan bahwa operasi ini merupakan yang pertama dari sekian banyak bantuan lainnya yang akan dikirim ke Gaza.
Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa negaranya akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza via udara bersama Yordania dan sejumlah negara lainnya. Keputusan ini diambil setelah sedikitnya 115 warga Palestina tewas ditembaki pasukan Israel saat menyambut kedatangan bantuan kemanusiaan yang dikirim via darat pada Kamis (29/2/2024).
Biden mengatakan bahwa bantuan via udara diharapkan dapat memberikan bantuan kemanusiaan darurat dengan cara yang aman kepada orang-orang di lapangan. Ia juga menekankan bahwa AS mendukung upaya perdamaian dan solusi dua negara bagi Israel dan Palestina.