Gregoria Mariska Tunjung, Ratu Bulu Tangkis Muda yang Siap Berjaya di Paris

By elda
4 Menit

Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih, atau yang akrab disapa Jorji, adalah salah satu bintang muda bulu tangkis Indonesia yang tengah bersinar. Pemain tunggal putri berusia 24 tahun ini memiliki prestasi yang mengagumkan, baik di level junior maupun senior. Ia juga menjadi harapan Indonesia untuk meraih medali di Olimpiade Paris 2024.

Jorji lahir di Wonogiri, Jawa Tengah, pada 11 Agustus 1999. Ia mulai bermain bulu tangkis sejak usia lima tahun di klub PB Mutiara Cardinal Bandung. Bakatnya terlihat sejak dini, sehingga ia dipanggil ke pelatnas Cipayung pada 2013. Di bawah bimbingan pelatih Rionny Mainaky, Herli Djaenudin, Indra Wijaya, dan Iwan Hermawan, Jorji terus mengasah kemampuannya.

Pada 2014, Jorji berhasil menembus final Malaysia International Challenge dari babak kualifikasi, mengalahkan antara lain unggulan pertama Aprilia Yuswandari. Sayangnya, ia kalah di final dari Chen Jiayuan dari Singapura. Pada 2015, ia meraih gelar juara di Singapore International Series, mengalahkan pemain tuan rumah Yeo Jia Min di final. Ia juga menjuarai Indonesia International Challenge yang digelar di Surabaya.

Pada 2016, Jorji meraih medali perak di nomor tunggal putri Kejuaraan Asia Junior di Bangkok, Thailand. Ia kalah di final dari Chen Yufei dari China, yang kini menjadi rivalnya di level senior. Pada 2017, Jorji mencetak sejarah sebagai juara tunggal putri Kejuaraan Dunia Junior di Yogyakarta, setelah terakhir kali Indonesia meraih gelar tersebut pada 1992 oleh Kristin Yunita. Jorji mengalahkan Han Yue dari China di final dengan skor 21-13, 13-21, 24-22.

Di level senior, Jorji juga menunjukkan performa yang mengesankan. Pada 2017, ia menembus final Syed Modi International, turnamen BWF Grand Prix, dan kalah dari juara Olimpiade 2016 P. V. Sindhu dari India. Ia juga meraih medali perunggu di nomor tunggal putri dan tim putri SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada 2018, ia menjuarai Finnish Open, mengalahkan rekan senegaranya Ruselli Hartawan di final.

Pada 2019, Jorji meraih medali perak di nomor tim putri SEA Games 2019 di Filipina. Ia juga berhasil lolos ke final BWF World Tour Finals 2019, setelah mengalahkan pemain-pemain top seperti Tai Tzu Ying dari Taiwan, Akane Yamaguchi dari Jepang, dan Ratchanok Intanon dari Thailand. Namun, ia kalah di final dari Chen Yufei. Pada 2020, Jorji menjadi wakil tunggal putri Indonesia di Olimpiade Tokyo, namun ia terhenti di babak 16 besar oleh Ratchanok Intanon.

Pada 2021, Jorji kembali meraih medali perunggu di nomor tunggal putri dan tim putri SEA Games 2021 di Vietnam. Ia juga menjadi kapten tim putri Indonesia di Kejuaraan Asia Beregu 2022 di Selangor, Malaysia, di mana Indonesia berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Jepang di final. Jorji juga mencapai final Spain Masters 2023, turnamen BWF World Tour Super 300, dan mengalahkan Pornpawee Chochuwong dari Thailand.

Jorji kini menempati peringkat ketujuh dunia di nomor tunggal putri. Ia memiliki gaya permainan yang lincah, cerdas, dan variatif. Ia juga dikenal sebagai pemain yang sabar, tenang, dan tidak mudah menyerah. Ia mengidolakan pemain-pemain senior seperti Taufik Hidayat, Li Xuerui, dan Carolina Marin. Ia bercita-cita untuk menjadi juara dunia dan Olimpiade.

Jorji mengaku ingin mengamankan posisi unggulan di Olimpiade Paris 2024, yang akan menjadi turnamen mayor terakhir bagi Tai Tzu Ying, pemain nomor satu dunia yang akan pensiun pada akhir 2024. Jorji belum pernah mengalahkan Tai dalam sembilan pertemuan sejak 2017. Namun, ia tidak takut dan siap untuk bersaing dengan pemain-pemain hebat lainnya.

“Aku ingin menikmati prosesnya sebelum sampai di sana, karena aku tahu itu bukan jalan yang mudah bagi semua atlet untuk sampai ke sana. Aku ingin buktikan ke diri sendiri,” ujar Jorji dengan penuh semangat.

Share This Article