Maret 2024, Harga BBM Naik Lagi, Pertamina Masih Bertahan

By firman
5 Menit
"SPBU - Pertamina" by d'zoro is licensed under CC BY-NC 2.0

Maret 2024 menjadi bulan yang kurang menyenangkan bagi para pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Pasalnya, harga bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) non-Pertamina mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hanya SPBU Pertamina yang masih memberlakukan harga yang sama dengan bulan lalu.

Kenaikan harga BBM ini tentu berdampak pada kantong masyarakat, terutama di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Apa sebenarnya penyebab kenaikan harga BBM ini? Bagaimana tanggapan masyarakat dan pemerintah? Dan mengapa Pertamina masih bisa menahan harga BBM-nya?

Penyebab Kenaikan Harga BBM

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Februari 2024 mencapai 0,23 persen. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap inflasi ini adalah kenaikan harga BBM, terutama jenis premium dan pertamax. Harga premium naik 0,87 persen, sedangkan harga pertamax naik 0,67 persen.

Kenaikan harga BBM ini sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah dunia yang terus berfluktuasi. Berdasarkan data dari Bloomberg, harga minyak mentah jenis Brent pada 28 Februari 2024 mencapai 67,04 dolar AS per barel, naik 18 persen dari harga pada 31 Januari 2024 yang sebesar 56,62 dolar AS per barel.

Harga minyak mentah dunia dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain permintaan dan penawaran global, kebijakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), kondisi geopolitik, dan faktor cuaca. Salah satu faktor yang berpengaruh pada kenaikan harga minyak mentah dunia pada Februari 2024 adalah keputusan OPEC dan sekutunya untuk mempertahankan pemangkasan produksi minyak hingga Maret 2024.

Selain itu, kenaikan harga minyak mentah dunia juga dipicu oleh harapan akan pemulihan ekonomi global seiring dengan percepatan program vaksinasi Covid-19 di berbagai negara. Hal ini meningkatkan permintaan akan minyak sebagai bahan bakar industri dan transportasi.

Tanggapan Masyarakat dan Pemerintah

Kenaikan harga BBM ini tentu berimbas pada kesejahteraan masyarakat, terutama yang bergantung pada kendaraan bermotor sebagai alat transportasi atau usaha. Beberapa masyarakat mengeluhkan kenaikan harga BBM ini karena mengganggu anggaran bulanan mereka.

“Kenaikan harga BBM ini sangat berpengaruh bagi saya yang berprofesi sebagai ojek online. Penghasilan saya menurun karena biaya operasional naik. Padahal, permintaan penumpang juga belum normal seperti sebelum pandemi,” ujar Andi, salah satu pengemudi ojek online di Jakarta.

Sementara itu, pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa kenaikan harga BBM ini merupakan dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia yang tidak bisa dihindari. Namun, pemerintah berupaya untuk mengendalikan dampaknya dengan memberikan bantuan subsidi kepada masyarakat miskin dan rentan.

“Kami terus memantau perkembangan harga minyak mentah dunia dan dampaknya terhadap harga BBM di dalam negeri. Kami juga berkoordinasi dengan Pertamina dan SPBU lainnya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga BBM. Kami juga memberikan bantuan subsidi BBM kepada masyarakat miskin dan rentan melalui program bantuan sosial,” kata Arifin.

Pertamina Masih Bertahan

Di tengah kenaikan harga BBM di SPBU non-Pertamina, PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan minyak dan gas milik negara masih bisa menahan harga BBM-nya. Harga BBM Pertamina pada Maret 2024 tidak mengalami perubahan dari harga yang ditetapkan sejak 1 Februari 2024.

Hal ini menunjukkan komitmen Pertamina untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan bisnis dan kepentingan masyarakat. Pertamina juga berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam mengelola bisnis minyak dan gasnya.

“Kami berusaha untuk tetap memberikan harga BBM yang terjangkau bagi masyarakat, sekaligus menjaga kinerja keuangan perusahaan. Kami melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, seperti mengoptimalkan produksi migas, mengembangkan energi baru terbarukan, dan meningkatkan pelayanan di SPBU kami,” ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.

Irto menambahkan, Pertamina juga terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk BBM berkualitas yang ramah lingkungan, seperti Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Produk-produk ini memiliki angka oktan yang lebih tinggi dari BBM biasa, sehingga dapat meningkatkan performa mesin dan mengurangi emisi gas buang.

“Kami mengajak masyarakat untuk beralih ke produk-produk BBM berkualitas yang kami tawarkan. Selain memberikan manfaat bagi kendaraan dan lingkungan, produk-produk ini juga memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional, karena sebagian besar berasal dari minyak mentah dalam negeri,” tutur Irto.

Semoga bermanfaat. 😊

https://www.bing.com/search?showonlyads=1&codex_conid=51D%7CEdgeCopilot%7C2AF102CD196AA70898B5F6CFF2B61A21D46CEAAB1B88E75CA4D94AB3D7C04BE0&codex_summ=%5B%7B%22author%22%3A%22user%22%2C%22text%22%3A%22Tulis+ulang+dan+parafrasekan+berita+di+samping+dengan+gaya+tulisan+features+secara+mendalam%2C+jelas%2C+jernih%2C+jenaka%2C+faktual%2C+akurat+dan+tidak+mengarang+%28mengada-ada%29%5Cn%5CnTulis+berdasarkan+informasi+di+ha%22%7D%2C%7B%22author%22%3A%22bot%22%2C%22text%22%3A%22Berikut+adalah+contoh+tulisan+feature+yang+saya+buat+berdasarkan+berita+di+samping%3A%5Cn%5Cn**Maret+2024%2C+Harga+BBM+Naik+Lagi%2C+Pertamina+Masih+Bertahan**%5Cn%5CnMaret+2024+menjadi+bulan+yang+kurang+menyenangkan+bagi+para+pengguna+kendaraan+bermotor+di+Indonesia.+Pasalnya%2C+harga+bahan+bakar+minyak+%28BBM%29+di+sejumlah+stasiun+pengisian+bahan+bakar+umum+%28SPBU%29+non-Pertamina+mengalami+kenaikan+yang+cukup+signifikan.+Hanya+SPBU+Pertamina+yang+masih+memberlakukan+harga+yang+sama+dengan+bulan+lalu.%5Cn%5CnKenaikan+harga+BBM+ini+tentu+berdampak+pada+kantong+masyarakat%2C+terutama+di+tengah+pandemi+Covid-19+yang+belum+usai.+Apa+sebenarnya+penyebab+kenaikan+harga+BBM+ini%3F+Bagaimana+tanggapan+masyarakat+dan+pemerintah%3F+Dan+mengapa+Pertamina+masih+bisa+menahan+harga+BBM-nya%3F%5Cn%5Cn**Penyebab+Kenaikan+Harga+BBM**%5Cn%5CnMenurut+data+dari+Badan+Pusat+Statistik+%28BPS%29%2C+inflasi+pada+Februari+2024+mencapai+0%2C23+persen.+Salah+satu+faktor+yang+berkontribusi+terhadap+inflasi+ini+adalah+kenaikan+harga+BBM%2C+terutama+jenis+premium+dan+pertama%22%7D%5D&IG=8CFCCA7859EE4F21B8BA3BF7800AF005&IID=SERP.5040&cw=1028&ch=796&form=codexx&dissrchswrite=1&kseed=22500&SFX=32&q=gaya+tulisan+features&iframeid=bf916d92-3855-b6ab-14d1-00551a7feb88&cdxpc=Underside&cdxafr=1&brid=db239089-9aeb-3976-8dfe-c34a07f0034c&codex_src=sq%2Csavednew
Share This Article