Menghadapi Stroke: Sebuah Panduan Mendalam

By elda
3 Menit

Stroke adalah kondisi medis yang serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu. Ini bisa disebabkan oleh penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa suplai oksigen dan nutrisi, sel-sel pada bagian otak yang terdampak bisa mati hanya dalam hitungan menit. Akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik.

Gejala stroke umumnya terjadi di bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak. Gejala yang dialami penderita stroke bisa meliputi kelemahan pada salah satu sisi tubuh, lemah pada otot-otot wajah yang membuat satu sisi wajah turun, kesulitan mengangkat kedua lengan akibat lemas atau mati rasa, dan kesulitan berbicara.

Penanganan stroke tergantung pada jenis stroke yang dialami pasien. Tindakan yang dapat dilakukan bisa berupa pemberian obat-obatan atau operasi. Selain itu, untuk mendukung proses pemulihan, penderita akan disarankan untuk menjalani fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi psikologis.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi stroke:

  1. Obat tPA: Pemberian obat-obatan menjadi salah satu cara pengobatan stroke. Intravenous tissue plasminogen activator (tPA) menjadi obat trombolitik yang dapat memecah bekuan darah. Obat ini biasanya disuntikkan melalui pembuluh vena di lengan dan bekerja dengan mengencerkan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak pada keadaan stroke.
  2. Intra-arterial Thrombolysis: Pada beberapa kasus, pembuluh darah yang tersumbat (stroke iskemik) juga bisa diatasi dengan intra-arterial thrombolysis. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan obat ke area penyumbatan dengan bantuan selang atau kateter. Kateter akan dimasukkan melalui pembuluh darah di lipatan paha sampai ke area pembuluh darah yang tersumbat.
  3. Prosedur Endovascular: Prosedur endovaskular menjadi salah satu metode pengobatan stroke hemoragik. Metode ini dapat membantu memperbaiki titik lemah atau pecahnya pembuluh darah.
  4. Pemotongan Aneurisma: Stroke hemoragik dapat diobati dengan metode pembedahan. Akan tetapi, operasi dilakukan tergantung dari keparahan stroke yang dialami pasien.

Selain pengobatan medis, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stroke, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti menjaga tekanan darah agar tetap normal, tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol, menjaga berat badan ideal, berolahraga secara rutin, dan menjalani pemeriksaan rutin untuk kondisi medis yang diderita, misalnya diabetes dan hipertensi.

Stroke adalah kondisi yang serius dan membutuhkan penanganan medis segera. Jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan gejala stroke, segera hubungi layanan darurat. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, risiko kerusakan otak dan komplikasi lainnya dapat diminimalkan. Selalu ingat, pencegahan adalah kunci terbaik dalam menghadapi stroke. Jadi, mari kita mulai hidup sehat dari sekarang!

Share This Article