Rahasia Tanaman Bacang: Dodol dan Sambalnya Menggoda

By elda
4 Menit

Bacang, buah yang harum, asam, dan gatal. Mungkin itu adalah tiga kata yang paling tepat untuk menggambarkan buah yang masih sekerabat dengan mangga ini. Bacang memiliki aroma yang sangat khas, seperti terpentin atau durian, yang bisa membuat hidung Anda berdesis. Rasanya pun perpaduan antara asam dan manis, dengan tekstur yang berserat dan banyak mengandung sari buah. Namun, jangan salah, bacang juga memiliki getah yang gatal dan bisa melukai kulit Anda jika tidak berhati-hati.

Bacang (Mangifera foetida Lour.) adalah sejenis pohon buah yang tumbuh liar di hutan-hutan di Semenanjung Malaya, Sumatra, Borneo, dan sekitarnya. Pohon ini bisa mencapai ketinggian 30-35 meter, dengan batang yang lurus dan kulit kayu yang cokelat kelabu. Daunnya agak kaku dan berwarna hijau tua, sedangkan bunganya berwarna merah tua sampai merah tembaga dan berbau harum. Buahnya berbentuk lonjong bulat telur atau hampir bulat, berkulit tebal dan gundul, berwarna hijau sampai kekuning-kuningan, dengan bintik-bintik lentisel yang berwarna kecokelatan.

Bacang dikenal dengan berbagai nama di daerah-daerah tempat tumbuhnya, seperti limus (Sd.), pakèl (Jw.), asam hambawang (Banjar), macang atau machang (Melayu di Sumatra bagian timur dan Malaysia), maa chang, ma chae, atau ma mut (Thailand), serta la mot (Myanmar). Dalam bahasa Inggris, bacang disebut bachang atau horse mango.

Bacang terutama ditanam untuk buahnya, yang biasa dimakan dalam keadaan segar jika masak. Wanginya yang khas menjadikan buah ini digemari sebagai campuran minuman atau es, meski masih kalah kualitas jika dibandingkan dengan kuweni (Mangifera odorata). Bacang juga bisa diolah menjadi berbagai olahan, seperti sambal, acar, manisan, selai, atau dodol.

Namun, bacang bukanlah buah yang bisa Anda nikmati dengan sembarangan. Bacang memiliki getah yang gatal dan bisa melukai kulit Anda jika tidak berhati-hati. Getah ini terdapat di semua bagian tanaman, termasuk buahnya. Jika Anda mengupas buah bacang, Anda harus mengupasnya agak tebal, supaya getahnya tidak menyentuh mulut dan bibir Anda dan menyebabkan bengkak-bengkak dan rasa terbakar. Getah bacang juga bisa menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan jika terhirup.

Getah bacang sebenarnya memiliki beberapa manfaat, seperti untuk memperdalam gambar tato tradisional, mengobati penyakit jamur, atau sebagai lem alami. Namun, getah bacang harus dicuci dahulu sebelum digunakan, agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Bacang juga memiliki kandungan gizi yang cukup baik, seperti vitamin C, vitamin A, kalsium, fosfor, zat besi, dan karbohidrat. Dalam 100 gram buah bacang yang sudah matang, terdapat kalori 98 gram, protein 1,4%, lemak 0,2%, dan air 72,5%. Buah bacang juga bisa membantu menurunkan berat badan, karena mengandung serat yang tinggi dan bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

Bacang berkerabat dekat, dan kadang-kadang dikelirukan, dengan kuweni. Yang belakangan ini memiliki tekstur dan keharuman yang lebih lembut, sehingga banyak disukai orang. Di Kalimantan juga dikenal kerabat dekatnya yang disebut asam payang (Mangifera pajang), yang berbuah lebih besar, berkulit lebih tebal, manis asam, dan baunya tidak begitu menyengat.

Bacang adalah buah yang unik dan menarik, yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya. Bacang juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai komoditas pertanian yang menguntungkan, jika dikelola dengan baik dan dipasarkan dengan cerdas. Bacang adalah buah yang layak untuk Anda coba, asalkan Anda berani menghadapi tantangan aromanya yang menusuk, rasanya yang asam, dan getahnya yang gatal.

TAGGED:
Share This Article