Zinédine Zidane: Sang Maestro Sepak Bola yang Tak Hanya Jago Tendang Bola
Zinédine Zidane, atau yang lebih akrab disapa Zizou, adalah salah satu legenda sepak bola dunia yang namanya tak pernah lekang oleh waktu. Sebagai pemain, ia dikenal sebagai gelandang serang yang memiliki keanggunan, visi, operan, kontrol bola, dan teknik yang luar biasa. Sebagai pelatih, ia berhasil membawa Real Madrid meraih tiga gelar Liga Champions berturut-turut, sebuah prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun, tahukah anda bahwa Zidane tidak hanya jago menendang bola, tetapi juga memiliki berbagai karya dan sisi lain yang jarang diketahui orang? Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang sosok Zidane yang tak hanya berkilau di lapangan hijau, tetapi juga di luar lapangan.
Zidane: Pemain Sepak Bola yang Mengubah Sejarah
Zidane lahir di Marseille, Prancis, pada 23 Juni 1972, dari orang tua imigran asal Aljazair. Ia mulai bermain sepak bola sejak usia 14 tahun, dan kemudian bergabung dengan akademi AS Cannes. Karier profesionalnya dimulai di klub tersebut, sebelum ia pindah ke Bordeaux, Juventus, dan akhirnya Real Madrid.
Di klub-klub tersebut, Zidane menunjukkan kelasnya sebagai pemain sepak bola yang mampu menguasai permainan dengan kemampuan individunya. Ia meraih berbagai gelar dan penghargaan, di antaranya dua gelar Serie A, satu gelar La Liga, satu gelar Piala Dunia Antarklub, dan tiga gelar Liga Champions. Ia juga terpilih sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA sebanyak tiga kali, dan memenangkan Ballon d’Or pada tahun 1998.
Salah satu momen paling berkesan dalam karier Zidane adalah ketika ia mencetak gol spektakuler dengan tendangan voli kaki kiri di final Liga Champions 2002 melawan Bayer Leverkusen. Gol tersebut dianggap sebagai salah satu gol terbaik sepanjang masa dalam kompetisi tersebut.
Zidane juga menjadi pahlawan bagi tim nasional Prancis, yang ia bawa meraih gelar Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Ia mencetak dua gol di final Piala Dunia 1998 melawan Brasil, dan menjadi pemain terbaik dalam turnamen tersebut. Ia juga mencetak gol penentu di final Piala Eropa 2000 melawan Italia dengan tendangan penalti emas.
Namun, karier Zidane juga memiliki akhir yang kontroversial, ketika ia melakukan aksi kepala ke dada terhadap Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006. Ia mendapat kartu merah dan harus meninggalkan lapangan dengan air mata. Meskipun begitu, ia tetap mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik dalam turnamen tersebut.
Zidane: Pelatih Sepak Bola yang Membuat Sejarah
Setelah pensiun sebagai pemain, Zidane tidak meninggalkan dunia sepak bola. Ia memulai karier kepelatihannya dengan menjadi asisten pelatih Real Madrid pada tahun 2013. Ia kemudian menjadi pelatih Real Madrid Castilla, tim cadangan klub tersebut, pada tahun 2014.
Pada tahun 2016, Zidane ditunjuk sebagai pelatih utama Real Madrid, menggantikan Rafael Benitez. Dalam waktu singkat, ia membuktikan dirinya sebagai pelatih yang mampu mengangkat prestasi timnya. Ia memimpin Real Madrid meraih tiga gelar Liga Champions secara beruntun pada tahun 2016, 2017, dan 2018, sebuah rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Zidane juga meraih gelar La Liga pada tahun 2017 dan 2020, serta berbagai gelar lainnya, seperti Piala Dunia Antarklub, Piala Super Eropa, dan Piala Super Spanyol. Ia menjadi salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah sepak bola, dengan total 11 gelar dalam lima tahun.
Zidane dikenal sebagai pelatih yang cerdas, taktis, dan motivasional. Ia mampu mengelola tim yang berisi bintang-bintang sepak bola, seperti Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, Luka Modric, dan Karim Benzema. Ia juga mampu mengembangkan pemain muda, seperti Marco Asensio, Dani Ceballos, dan Vinicius Junior.
Zidane: Seniman yang Tak Hanya Berkarya di Lapangan
Zidane tidak hanya berbakat dalam sepak bola, tetapi juga dalam seni. Ia pernah menjadi bintang dalam film dokumenter berjudul Zidane: A 21st Century Portrait, yang dirilis pada tahun 2006. Film ini mengikuti pergerakan Zidane selama 90 menit dalam sebuah pertandingan Real Madrid melawan Villarreal.
Film ini menggunakan 17 kamera yang difokuskan pada Zidane, dan menampilkan suara-suara dari stadion, serta komentar dari Zidane sendiri. Film ini mendapat pujian dari para kritikus, dan dianggap sebagai sebuah karya seni yang unik dan inovatif.
Zidane juga pernah berkolaborasi dengan seniman Prancis bernama Adel Abdessemed dalam sebuah instalasi seni berjudul Zidane’s Melancholy, yang dipamerkan pada tahun 2010. Instalasi ini menampilkan patung lilin Zidane yang sedang menundukkan kepala, sebagai simbol dari akhir karier Zidane yang tragis.
Zidane juga pernah menjadi model untuk majalah fashion Prancis bernama L’Uomo Vogue, yang menampilkan foto-foto Zidane dengan berbagai gaya pakaian. Zidane juga pernah menjadi duta untuk merek pakaian Adidas, dan berpartisipasi dalam beberapa iklan yang menampilkan kemampuan sepak bolanya.
Zidane: Manusia yang Peduli dengan Sesama
Zidane tidak hanya menginspirasi orang-orang dengan prestasinya di lapangan, tetapi juga dengan kepeduliannya terhadap sesama. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, baik di Prancis maupun di luar negeri.
Zidane adalah duta untuk Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebuah organisasi yang bertujuan untuk memberantas kelaparan dan kemiskinan di dunia. Ia juga mendukung Yayasan Elton John AIDS, sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS.
Zidane juga pernah bermain dalam pertandingan amal yang diselenggarakan oleh UNICEF, bersama dengan pemain-pemain sepak bola lainnya, seperti Ronaldo, David Beckham, dan Luis Figo. Pertandingan ini bertujuan untuk menggalang dana dan kesadaran untuk membantu anak-anak yang membutuhkan.
Zidane juga pernah mengunjungi Aljazair, negara asal orang tuanya, dan memberikan sumbangan berupa peralatan olahraga, buku, dan komputer untuk sekolah-sekolah di sana. Ia juga pernah mengunjungi Palestina, dan memberikan dukungan moral kepada anak-anak yang hidup di bawah konflik.
Akhir Kata
Zinédine Zidane adalah sosok yang luar biasa, yang tak hanya berprestasi dalam sepak bola, tetapi juga dalam berbagai bidang lainnya. Ia adalah seorang maestro, seniman, dan manusia yang patut dihormati dan diteladani.
Semoga artikel ini dapat memberikan anda wawasan baru tentang Zidane, dan menginspirasi anda untuk mengikuti jejaknya. Zidane bukan hanya jago tendang bola, tetapi juga jago tendang hati kita.

