Beras premium adalah beras yang memiliki kualitas terbaik di antara jenis-jenis beras lainnya. Beras premium memiliki ciri-ciri butir beras yang hampir utuh hingga utuh, derajat sosoh 100 persen (tidak ada kulit ari yang menempel), kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 5 persen, butir menir maksimal 2 persen, dan aroma pandan yang wangi. Beras premium juga memiliki tekstur yang pulen, lembut, dan tidak mudah basi.
Beras premium biasanya dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada beras medium atau beras biasa. Hal ini karena beras premium memiliki proses produksi yang lebih ketat dan selektif, serta membutuhkan biaya yang lebih besar. Selain itu, beras premium juga lebih langka dan diminati oleh konsumen yang mengutamakan kualitas dan kesehatan.
Namun, tidak semua beras yang diklaim sebagai beras premium benar-benar memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa produsen beras nakal ada yang mencampur beras premium dengan beras medium atau bahkan beras rendah untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Ada juga yang menambahkan bahan kimia seperti pemutih, pengawet, atau pewangi untuk menipu konsumen.
Untuk menghindari hal-hal tersebut, konsumen harus pintar memilih beras premium yang sesuai dengan kriteria. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membedakan beras premium dengan beras lainnya, antara lain:
- Warna beras. Beras premium memiliki warna yang bening kekuningan, sedangkan beras medium atau rendah cenderung putih keabu-abuan atau kecoklatan.
- Tekstur beras. Beras premium memiliki tekstur yang halus dan tidak kasar, sedangkan beras medium atau rendah memiliki tekstur yang kasar dan berpori.
- Aroma beras. Beras premium memiliki aroma pandan yang wangi dan alami, sedangkan beras medium atau rendah tidak memiliki aroma atau memiliki aroma yang tidak sedap.
- Ukuran beras. Beras premium memiliki ukuran yang seragam dan cenderung bulat, sedangkan beras medium atau rendah memiliki ukuran yang tidak seragam dan cenderung lonjong.
- Tanggal kedaluwarsa. Beras premium memiliki tanggal kedaluwarsa yang lebih lama daripada beras medium atau rendah, karena beras premium lebih tahan lama dan tidak mudah basi.
- Harga beras. Beras premium memiliki harga yang lebih tinggi daripada beras medium atau rendah, karena beras premium memiliki kualitas yang lebih baik dan biaya produksi yang lebih besar.
Selain itu, konsumen juga bisa memperhatikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). HET beras dibagi berdasarkan zonasi wilayah, yaitu zona 1 untuk Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi; zona 2 untuk Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, NTT, dan Kalimantan; dan zona 3 untuk Maluku dan Papua.
Untuk HET beras medium, zona 1 sebesar Rp 10.900 per kilogram, zona 2 sebesar Rp 11.500 per kilogram, dan zona 3 sebesar Rp 11.800 per kilogram. Sedangkan untuk HET beras premium, zona 1 sebesar Rp 13.900 per kilogram, zona 2 sebesar Rp 14.400 per kilogram, dan zona 3 sebesar Rp 14.800 per kilogram.
HET beras ini bertujuan untuk mengendalikan harga beras agar terjangkau oleh masyarakat dan inflasi terkendali. Namun, HET beras ini tidak berlaku untuk beras khusus, seperti beras basmati, beras thai hom mali, beras hitam, atau beras merah, yang memiliki harga yang lebih tinggi karena memiliki kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan yang berbeda.