GOT7: Boyband K-Pop yang Mencetak Sejarah di Industri Musik Dunia
GOT7 adalah salah satu boyband K-Pop yang paling populer dan berpengaruh di dunia. Grup ini terdiri dari tujuh anggota yang berasal dari Korea Selatan, Amerika Serikat, Hong Kong, dan Thailand. Mereka debut pada tahun 2014 di bawah naungan JYP Entertainment, salah satu agensi hiburan terbesar di Korea Selatan. Sejak saat itu, mereka telah merilis berbagai album dan singel yang sukses baik di Korea maupun di luar negeri, serta menggelar konser dan tur dunia yang menarik jutaan penggemar.
GOT7 dikenal dengan gaya musik yang beragam dan dinamis, yang mencakup genre seperti K-pop, hip hop, trap, R&B, dance pop, EDM, dan pop indie. Mereka juga menampilkan koreografi yang spektakuler, yang menggabungkan elemen seni bela diri, trik, dan tarian jalanan. Selain itu, mereka juga memiliki kepribadian yang unik dan karismatik, yang membuat mereka mudah diterima oleh berbagai kalangan. Tidak heran, jika mereka memiliki fandom yang loyal dan antusias, yang dikenal dengan nama I GOT7.
Namun, apa yang membuat GOT7 berbeda dari boyband K-Pop lainnya? Apa saja prestasi yang mereka raih di industri musik dunia? Dan bagaimana mereka menghadapi tantangan dan hambatan yang ada di sepanjang karir mereka? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengulas sejarah, pencapaian, dan keunikan dari GOT7 sebagai boyband K-Pop yang mencetak sejarah.
Sejarah dan Perjalanan Karir
GOT7 merupakan hasil dari proses seleksi dan pelatihan yang ketat oleh JYP Entertainment, yang berlangsung selama beberapa tahun. Anggota pertama yang bergabung adalah JB dan Jinyoung, yang lolos audisi terbuka pada tahun 2009. Keduanya kemudian membentuk sub-unit bernama JJ Project, yang debut pada tahun 2012 dengan lagu “Bounce”. Anggota kedua yang bergabung adalah Mark, yang direkrut oleh pemandu bakat JYP di Los Angeles pada tahun 2010. Anggota ketiga adalah Jackson, yang lolos audisi luar negeri JYP di Hong Kong pada tahun 2010, tetapi baru mulai berlatih pada tahun 2011. Anggota keempat adalah BamBam, yang direkrut oleh pemandu bakat JYP di Bangkok pada tahun 2010. Anggota kelima adalah Yugyeom, yang menjadi trainee JYP setelah mendapat kesempatan di sekolah tarinya pada tahun 2010. Anggota keenam dan terakhir adalah Youngjae, yang menjadi trainee JYP setelah lolos audisi terbuka pada tahun 2013.
Setelah terbentuk, GOT7 mulai mempersiapkan debut mereka dengan mengikuti berbagai program dan acara, seperti WIN: Who Is Next, Real GOT7, dan Mnet’s M! Countdown. Mereka juga merilis beberapa video teaser dan lagu pra-rilis, seperti “Girls Girls Girls” dan “A”. Pada tanggal 16 Januari 2014, mereka resmi debut dengan merilis album mini pertama mereka, Got It?, yang berhasil menduduki posisi nomor 2 di Gaon Album Chart dan nomor 1 di Billboard World Albums Chart. Lagu utama mereka, “Girls Girls Girls”, juga mendapat perhatian karena menampilkan koreografi yang mengesankan, yang melibatkan lompatan dan putaran di udara.
Pada tahun yang sama, GOT7 juga merilis album mini kedua mereka, Got Love, yang menampilkan lagu utama “A”, yang merupakan lagu pop yang ceria dan menggemaskan. Mereka juga menandatangani kontrak dengan Sony Music Entertainment Japan dan memasuki pasar musik Jepang dengan merilis singel debut bahasa Jepang berjudul “Around the World”. Pada bulan November, mereka kembali ke Korea Selatan untuk merilis album studio pertama mereka, Identify, yang menampilkan lagu utama “Stop Stop It”, yang merupakan lagu hip hop yang energik dan futuristik.
Pada tahun 2015, GOT7 merilis album mini ketiga mereka, Just Right, yang menampilkan lagu utama “Just Right”, yang merupakan lagu pop yang positif dan menghibur, yang menyampaikan pesan untuk mencintai diri sendiri apa adanya. Lagu ini juga menjadi lagu pertama mereka yang mencapai 100 juta tampilan di YouTube, dan menjadi salah satu lagu K-Pop paling populer di dunia. Pada bulan September, mereka merilis album mini keempat mereka, Mad, yang menampilkan lagu utama “If You Do”, yang merupakan lagu R&B yang emosional dan intens, yang mengekspresikan rasa sakit karena cinta yang tidak berbalas. Pada bulan November, mereka merilis edisi ulang dari album ini, yang berjudul Mad Winter Edition, yang menampilkan lagu baru “Confession Song”, yang merupakan lagu pop yang manis dan hangat, yang cocok untuk musim dingin.
Pada tahun 2016, GOT7 merilis album studio Jepang pertama mereka, Moriagatteyo, yang berhasil debut pada posisi nomor 3 di Oricon Albums Chart. Mereka juga merilis album mini kelima mereka, Flight Log: Departure, yang menampilkan dua lagu utama, yaitu “Fly” dan “Home Run”, yang merupakan lagu pop yang upbeat dan menyenangkan, yang menggambarkan perasaan jatuh cinta dan berpetualang. Pada bulan September, mereka merilis album studio kedua mereka, Flight Log: Turbulence, yang menampilkan lagu utama “Hard Carry”, yang merupakan lagu hip hop yang kuat dan berani, yang menunjukkan sisi karismatik dan percaya diri mereka. Album ini juga merupakan album pertama mereka yang terjual lebih dari 200.000 eksemplar.
Pada tahun 2017, GOT7 merilis album mini keenam mereka, Flight Log: Arrival, yang menampilkan lagu utama “Never Ever”, yang merupakan lagu EDM yang dramatis dan menegangkan, yang melengkapi seri trilogi Flight Log mereka. Album ini juga merupakan album dengan penjualan tertinggi mereka yang terjual lebih dari 300.000 eksemplar. Pada bulan Oktober, mereka merilis album mini ketujuh mereka, 7 for 7, yang menampilkan lagu utama “You Are”, yang merupakan lagu pop yang lembut dan harmonis, yang menggambarkan ikatan erat dan persahabatan antara anggota. Album ini juga terjual lebih dari 300.000 eksemplar.
Pada tahun 2018, GOT7 merilis album mini kedelapan mereka, Eyes On You, yang menampilkan lagu utama “Look”, yang merupakan lagu pop yang segar dan cerah, yang menggambarkan perasaan ingin menarik perhatian orang yang disukai. Album ini juga terjual lebih dari 300.000 eksemplar. Pada bulan September, mereka merilis album studio ketiga mereka, Present: You, yang menampilkan lagu utama “Lullaby”, yang merupakan lagu pop yang magis dan imajinatif, yang memiliki empat versi bahasa, yaitu Korea, Inggris, Mandarin, dan Spanyol. Album ini juga menampilkan lagu solo dari masing-masing anggota, yang menunjukkan warna musik dan gaya mereka yang berbeda-beda.
Pada tahun 2019, GOT7 merilis album mini kesembilan mereka, Spinning Top: Between Security & Insecurity, yang menampilkan lagu utama “Eclipse”, yang merupakan lagu pop yang melankolis dan mendalam, yang menggambarkan ketakutan dan keraguan dalam hubungan. Pada bulan November, mereka merilis album mini kesepuluh mereka, Call My Name, yang menampilkan lagu utama “You Calling My Name”, yang merupakan lagu pop yang seksi dan elegan, yang menggambarkan perasaan rindu dan penyesalan karena kehilangan cinta. Mereka juga menggelar tur dunia kedua mereka, Keep Spinning World Tour, yang dimulai dari Seoul dan berlanjut ke berbagai kota di Asia, Amerika, Eropa, dan Australia.
Pada tahun 2020, GOT7 merilis album mini kesebelas mereka, Dye, yang menampilkan lagu utama “Not by the Moon”, yang merupakan lagu pop yang dramatis dan romantis, yang terinspirasi dari kisah Romeo dan Juliet.