Kota Balikpapan, yang akan menjadi penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN), sedang bersiap untuk menyambut perpindahan pusat pemerintahan dari Jakarta. Salah satu persiapan yang tengah dilakukan adalah pembangunan infrastruktur konektivitas, khususnya jalan tol yang menghubungkan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) dengan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).
Tol ini merupakan bagian dari rencana konektivitas menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, yang mencakup 10 ruas tol dan jalan bebas hambatan (JBH). Tol ini juga akan menjadi titik awal dari superhub Kalimantan Timur, yang akan mengintegrasikan berbagai moda transportasi, seperti kereta api, bus, kapal laut, dan pesawat terbang.
Menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, progres pembangunan Tol IKN Seksi 1 Bandara SAMS-Tol Balsam saat ini masih dalam tahap pengadaan lahan. “Direncanakan tahun 2024 ini akan mulai dibangun. Saat ini masih dalam tahap pengadaan lahan,” ujar Hedy, Jumat (1/3/2024).
Pembangunan Tol IKN Seksi 1 Bandara SAMS-Tol Balsam diperkirakan membutuhkan anggaran senilai Rp 2,1 triliun yang bersumber dari APBN. Tol ini dirancang sepanjang 7,01 kilometer dan telah dilelang Kementerian PUPR pada tahun 2022 dengan nilai kontrak Rp 2,62 miliar untuk paket perencanaan teknik jalan.
Selain Tol IKN Seksi 1 Bandara SAMS-Tol Balsam, ada tiga ruas tol utama yang masuk dalam pembangunan tahap satu, yaitu Tol IKN Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 kilometer, Tol IKN Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 kilometer, dan Tol IKN Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 kilometer.
Tiga ruas tol ini ditargetkan bisa tersambung penuh dan dilintasi dua arah pada Desember 2024. Sementara pada Juli 2024 ini, ketiga ruas tol ini ditargetkan sudah bisa dilintasi satu arah.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga mengatakan, target tersebut sesuai dengan rencana perpindahan aparatur sipil negara (ASN) kementerian dan lembaga (K/L) ke IKN. “Itu akhir Desember (dapat dilintasi dua arah). Kan kita ada dua target prinsipnya, untuk Agustus dan akhir Desember. Semua kontrak-kontrak kita yang utama itu yang fungsional sebagian itu pada Agustus, sisanya pada Desember,” ujar Danis.
Pembangunan infrastruktur konektivitas di IKN diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur. Selain itu, pembangunan ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap Jakarta sebagai pusat segala-galanya di Indonesia.

