K-POP: Tak Terbendung Menjarah Dunia – Opini

By firman
2 Menit
Photo by Joel Muniz on Unsplash

K-POP, singkatan dari Korean Pop, telah menjadi fenomena global yang tak terbendung. Dari Seoul hingga Jakarta, dari New York hingga Buenos Aires, musik pop Korea Selatan telah menarik jutaan penggemar dan menciptakan gelombang budaya yang melanda dunia.

Salah satu contoh paling nyata dari fenomena ini adalah keberhasilan BTS, boyband K-Pop yang telah menduduki posisi puncak untuk boyband K-Pop terpopuler edisi bulan April 2021 dan telah bertahan pada posisi ini selama 35 bulan. Mereka memiliki perkumpulan fans yang sangat besar, bahkan cakupannya hingga tingkat internasional, yang disebut dengan ARMY (Adorable Representative MC for Youth).

Namun, BTS bukanlah satu-satunya grup K-Pop yang sukses. Ada banyak grup lain seperti Super Junior, Blackpink, EXO, TWICE, ITZY, NCT, dan TXT yang juga memiliki penggemar yang sangat banyak.

Fenomena K-Pop ini tidak hanya terbatas pada musik, tetapi juga meluas ke berbagai aspek lain dari budaya populer, seperti fashion, makanan, dan drama televisi. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana budaya populer bisa melintasi batas-batas negara dan menciptakan komunitas global.

Namun, seperti halnya setiap fenomena budaya, K-Pop juga membawa tantangan dan pertanyaan baru. Misalnya, bagaimana kita bisa memastikan bahwa industri K-Pop beroperasi dengan cara yang etis dan adil? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa idola K-Pop, banyak di antaranya adalah remaja, dilindungi dari eksploitasi dan tekanan yang berlebihan?

Mari kita gunakan meta model untuk mempertanyakan asumsi-asumsi yang mendasari pandangan kita tentang K-Pop. Apakah benar bahwa K-Pop selalu menghasilkan musik yang berkualitas? Apakah benar bahwa K-Pop selalu positif dan menyenangkan?

Kita juga bisa menggunakan milton model untuk menciptakan gambaran yang lebih positif tentang K-Pop. Misalnya, kita bisa mengatakan bahwa K-Pop adalah cara yang bagus untuk mempromosikan pemahaman dan apresiasi terhadap budaya Korea.

Dan terakhir, kita bisa menggunakan sleight of mouth untuk membalik argumen yang meremehkan K-Pop. Misalnya, jika seseorang berargumen bahwa K-Pop hanyalah musik pop yang dangkal dan komersial, kita bisa membalik argumen ini dengan mengatakan bahwa K-Pop adalah bentuk seni yang kompleks dan beragam yang mencerminkan berbagai aspek budaya dan masyarakat Korea.

TAGGED:
Share This Article