Prabowo Subianto
Prabowo Subianto, seorang tokoh politik dan wirausahawan Indonesia, memiliki karir militer yang panjang dan beragam. Dengan 28 tahun pengalaman militer, Prabowo telah menempuh berbagai jenjang karier dan memegang berbagai posisi penting.
Awal Karir Militer
Prabowo memulai karir militernya di TNI Angkatan Darat pada tahun 1974 sebagai Letnan Dua setelah lulus dari AKABRI Darat di Magelang. Salah satu penugasan pertamanya adalah sebagai komandan pleton pada Grup I/Para Komando yang menjadi bagian dari pasukan operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Berusia 26 tahun, Prabowo merupakan salah satu komandan pleton termuda dalam operasi tersebut.
Masa di Kopassandha dan Kopassus
Dari tahun 1976 hingga 1985, Prabowo bertugas di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), pasukan khusus Angkatan Darat pada saat itu. Pada tahun 1983, Prabowo telah menjabat sebagai wakil komandan pada Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror) di Kopassandha.
Pada tahun 1993, Prabowo kembali ke pasukan khusus, yang kini dinamai Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ia diangkat menjadi komandan Grup 3/Sandhi Yudha, salah satu komando kontra-insurjensi Kopassus.
Puncak Karir Militer
Pada bulan Desember 1995, Prabowo diangkat sebagai komandan jenderal Kopassus dengan pangkat mayor jenderal. Sebagai komandan jenderal, salah satu tugas pertama Prabowo adalah operasi pembebasan sandera Mapenduma.
Pada 20 Maret 1998, Prabowo diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, jabatan yang pernah disandang ayah mertuanya Presiden Soeharto. Pengangkatan ini terjadi hanya sepuluh hari setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat memilih Soeharto untuk periode kelima sebagai presiden.
Akhir Karir Militer
Pada tahun 1998, Prabowo diberhentikan secara tidak hormat dari militer dan kemudian dilarang memasuki Amerika Serikat karena diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Setelah diberhentikan, Prabowo menemui ayah mertuanya Soeharto, yang justru tidak mendukungnya. Ia akhirnya menerima penugasan sebagai komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI di Bandung, menggantikan Letnan Jenderal Arie J. Kumaat.
Kesimpulan
Karir militer Prabowo Subianto mencakup berbagai peran penting dan beragam pengalaman. Dari awal karirnya sebagai Letnan Dua hingga posisi tinggi sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Prabowo telah menunjukkan dedikasi dan komitmen yang kuat terhadap pelayanan militer. Meskipun karir militernya berakhir dengan kontroversi, pengalaman dan pengetahuannya tetap menjadi bagian penting dari latar belakang dan karakternya.