Misteri Manfaat Tanaman Kuweni: Obat Kebal

By elda
9 Menit

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan mangga, buah tropis yang manis dan segar, yang bisa dinikmati dalam berbagai olahan, mulai dari jus, es krim, hingga sambal. Namun, tahukah Anda bahwa ada buah yang mirip mangga, namun memiliki aroma yang lebih kuat dan khas? Buah itu bernama kuweni, atau kuwini, atau kweni, atau kaweni, atau… ah, nama-namanya banyak sekali, tergantung daerah asalnya. Kuweni adalah sejenis pohon buah keluarga mangga-manggaan yang masih berkerabat dekat dengan bacang. Tumbuhan ini memiliki buah yang harum dan daging buah yang lembut. Konsistensi daging buah kuweni lebih padat daripada bacang dan seratnya lebih halus. Karakternya berada di antara mangga dan bacang, dan para ahli juga menganggapnya sebagai hibrida antarspesifik alami antara mangga dan bacang.

Kuweni adalah buah yang populer di Indonesia, terutama di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Maluku. Buah ini juga ditemukan di Malaysia, Filipina, Vietnam, Guam, dan Kepulauan Christmas. Buah ini biasanya dimakan segar sebagai buah meja atau dijadikan campuran minuman. Buah ini disukai orang karena keharumannya yang khas, yang bisa membuat orang ketagihan atau justru menjauh. Ya, bau kuweni memang tidak bisa disukai oleh semua orang. Ada yang menganggapnya wangi dan menggoda, ada juga yang menganggapnya menyengat dan mengganggu. Bau kuweni agak seperti terpentin, mirip bau buah bacang. Jadi, jangan heran jika Anda melihat orang yang makan kuweni dengan hidung tertutup atau bahkan memakai masker. Mereka bukan sedang sakit atau takut kuman, tapi hanya ingin menikmati rasa kuweni tanpa terganggu bau kuweninya.

Namun, jangan salah, kuweni bukan hanya sekadar buah harum yang bisa membuat Anda bingung apakah suka atau tidak. Kuweni juga menyimpan misteri yang menarik untuk diungkap. Misteri itu berkaitan dengan asal-usul dan status taksonomi kuweni. Apakah kuweni itu spesies yang berdiri sendiri, ataukah hasil persilangan antara spesies lain? Jika hasil persilangan, spesies apa yang menjadi induknya? Bagaimana proses dan sejarah terjadinya persilangan itu? Pertanyaan-pertanyaan ini telah menggelitik para peneliti selama bertahun-tahun, dan baru-baru ini mendapat jawaban yang cukup meyakinkan.

Kuweni: Anak Tiri Mangga dan Bacang?

Sejak dulu, kuweni telah dicurigai sebagai hibrida alami antara mangga (Mangifera indica) dan bacang (Mangifera foetida). Alasannya, kuweni memiliki ciri-ciri morfologi yang mirip dengan kedua spesies tersebut, baik pada daun, bunga, maupun buahnya. Selain itu, kuweni juga memiliki kromosom yang sama dengan mangga dan bacang, yaitu 2n = 40. Namun, bukti genetik yang mendukung hipotesis ini masih kurang, karena sulitnya mendapatkan sampel DNA yang berkualitas dari kuweni dan spesies lain yang diduga berkerabat dengannya.

Baru pada tahun 2003, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kiew et al.4 berhasil membuktikan bahwa kuweni memang merupakan hibrida antarspesifik alami antara mangga dan bacang. Penelitian ini menggunakan metode Amplified Fragment Length Polymorphism (AFLP), yaitu teknik molekuler yang dapat menghasilkan sidik jari DNA dari berbagai spesies tanaman. Dengan metode ini, peneliti dapat membandingkan pola fragmen DNA yang dihasilkan oleh kuweni dengan pola fragmen DNA yang dihasilkan oleh mangga, bacang, dan spesies Mangifera lainnya. Hasilnya, kuweni memiliki pola fragmen DNA yang hampir sama dengan mangga dan bacang, dengan persentase kesamaan sekitar 80-90%. Hal ini menunjukkan bahwa kuweni memiliki asal-usul genetik yang berasal dari kedua spesies tersebut.

Namun, penelitian ini tidak dapat menentukan secara pasti siapa yang menjadi induk jantan dan siapa yang menjadi induk betina dalam proses persilangan yang melahirkan kuweni. Ada dua kemungkinan skenario yang dapat terjadi, yaitu:

  • Mangga sebagai induk jantan dan bacang sebagai induk betina. Skenario ini didasarkan pada fakta bahwa mangga memiliki bunga yang lebih banyak menghasilkan serbuk sari daripada bacang, sehingga lebih mungkin menjadi donor serbuk sari. Selain itu, mangga juga memiliki bunga yang lebih mudah dibuahi oleh serbuk sari dari spesies lain daripada bacang, sehingga lebih mungkin menjadi penerima serbuk sari.
  • Bacang sebagai induk jantan dan mangga sebagai induk betina. Skenario ini didasarkan pada fakta bahwa bacang memiliki bau yang lebih kuat daripada mangga, sehingga lebih mungkin menarik perhatian serangga penyerbuk. Selain itu, bacang juga memiliki bunga yang lebih awal mekar daripada mangga, sehingga lebih mungkin menyediakan serbuk sari yang siap disalurkan oleh serangga penyerbuk.

Untuk mengetahui skenario mana yang lebih benar, diperlukan penelitian lebih lanjut yang melibatkan analisis DNA mitokondria dan kloroplas, yang merupakan organel sel yang diwariskan secara maternal (dari induk betina). Dengan demikian, dapat diketahui apakah kuweni memiliki DNA mitokondria dan kloroplas yang sama dengan mangga atau bacang, yang akan menunjukkan siapa yang menjadi induk betinanya.

Kuweni: Buah Masa Depan yang Berpotensi Besar?

Meskipun kuweni telah terbukti sebagai hibrida alami antara mangga dan bacang, bukan berarti kuweni tidak memiliki nilai dan identitas sendiri. Kuweni adalah buah yang unik dan menarik, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai tanaman buah masa depan. Kuweni memiliki beberapa keunggulan yang dapat menjadi daya tarik bagi para petani, peneliti, dan konsumen, yaitu:

  • Kuweni memiliki rasa yang lezat dan aroma yang khas, yang dapat memenuhi selera dan preferensi konsumen yang beragam. Kuweni juga memiliki kandungan gizi yang baik, seperti vitamin C, karoten, dan serat, yang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi konsumen.
  • Kuweni memiliki adaptasi yang luas terhadap berbagai kondisi lingkungan, seperti iklim, tanah, dan ketinggian. Kuweni dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1.000 m dpl. Wilayah yang disukainya adalah daerah dengan curah hujan yang agak tinggi namun merata sepanjang tahun, sehingga tanaman ini cocok untuk menggantikan mangga yang umumnya tumbuh lebih baik di daerah kering.
  • Kuweni memiliki ketahanan yang tinggi terhadap hama dan penyakit, seperti kutu daun, ulat, jamur, dan bakteri, yang sering menyerang tanaman mangga dan bacang. Kuweni juga memiliki getah yang bersifat menggatalkan, yang dapat mengusir hama yang mencoba menggigit daun atau buahnya.
  • Kuweni memiliki potensi untuk dijadikan bahan baku industri, seperti minuman, makanan, kosmetik, dan obat-obatan. Kuweni memiliki banyak bagian yang dapat dimanfaatkan, seperti daging buah, kulit buah, biji, daun, dan kulit batang. Daging buah dapat diolah menjadi jus, selai, sirup, es k

Meskipun buah ini mungkin belum sepopuler mangga atau pepaya, kuweni memiliki beberapa karakteristik yang patut diperhatikan:

  1. Aroma yang Memikat: Kuweni memiliki aroma yang khas dan mengundang perdebatan. Beberapa orang menggambarkan aromanya seperti “parfum alam” yang memikat, sementara yang lain menyebutnya “bom bau” yang menyengat. Seperti halnya karakter antagonis dalam novel, kuweni berhasil mencuri perhatian kita dengan bau yang tak terlupakan.
  2. Kekayaan Nutrisi: Meskipun ukurannya lebih kecil daripada mangga, kuweni kaya akan nutrisi. Buah ini mengandung vitamin C, vitamin A, serat, dan antioksidan. Dengan mengonsumsi kuweni, Anda dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan kulit.
  3. Adaptasi Lingkungan yang Luas: Kuweni adalah pilihan yang cerdas untuk petani di berbagai wilayah. Tanaman ini tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Kuweni juga tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan, termasuk curah hujan yang merata sepanjang tahun.
  4. Keberagaman Penggunaan: Kuweni bisa dimakan segar, dijadikan campuran minuman, atau diolah menjadi berbagai produk. Jus kuweni, selai, atau manisan kuweni bisa menjadi alternatif yang menarik bagi pecinta buah-buahan.
  5. Getah yang Menyengat: Kuweni memiliki getah yang gatal dan bisa melukai kulit. Namun, jangan biarkan ini menghalangi Anda untuk menikmati buah ini. Cukup berhati-hati saat mengupas dan memakan kuweni, dan Anda akan menemukan kenikmatan yang tak terduga.

Jadi, mari kita anggap kuweni sebagai bintang yang sedang naik daun di dunia buah-buahan. Aromanya yang kuat, nutrisinya yang kaya, dan adaptasinya yang luas membuatnya layak diperhitungkan. Mungkin suatu hari nanti, kuweni akan menjadi buah yang sering kita temui di pasar-pasar dan meja makan kita. Siapa tahu, mungkin kuweni akan menjadi bahan pembicaraan yang lebih seru daripada gosip selebriti! 🌟🍈

Share This Article