Sukun, kulur, ketimbul, atau timbul. Apapun namanya, buah ini pasti sudah tidak asing lagi bagi kita. Bentuknya mirip nangka, tapi rasanya manis dan empuk seperti roti. Tidak heran, orang-orang Eropa menyebutnya sebagai “buah roti” (breadfruit). Namun, tahukah Anda bahwa sukun sebenarnya bukan roti, melainkan buah yang tidak berbiji? Bagaimana bisa?
Asal-usul Sukun
Sukun adalah buah yang dihasilkan oleh tanaman Artocarpus altilis, yang termasuk dalam keluarga Moraceae, yang sama dengan nangka, cempedak, dan mulberi. Tanaman ini berasal dari Kepulauan Borneo, sebelum tersebar hampir ke seluruh dunia oleh para pedagang sejak abad ke-17. Sukun menjadi sumber karbohidrat penting bagi penduduk di daerah tropis, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara.
Sukun memiliki berbagai nama di berbagai daerah, seperti kuru, ulu, atau uru di Pasifik, dan kluwih, kalawi, atau bakara’ di Indonesia. Nama ilmiahnya, Artocarpus altilis, berasal dari bahasa Latin yang berarti “pohon roti yang tinggi”. Nama sukun sendiri dalam bahasa Jawa berarti “tanpa biji”, karena sukun adalah kultivar yang terseleksi sehingga tidak menghasilkan biji.
Mengapa Sukun Tidak Berbiji?
Sukun tidak berbiji karena mengalami mutasi genetik yang menyebabkan tidak terjadinya pembuahan pada bunga betina. Bunga betina sukun berbentuk bulat atau agak silindris, berwarna hijau, dan terletak di ketiak daun. Bunga ini sebenarnya terdiri dari banyak bunga kecil yang menyatu, yang disebut bunga majemuk. Setiap bunga kecil memiliki ovarium yang berisi bakal biji.
Namun, pada sukun, ovarium-ovarium ini tidak dibuahi oleh serbuk sari dari bunga jantan, yang berbentuk gada panjang yang menggantung. Alasannya, bunga jantan dan betina sukun tidak mekar bersamaan, sehingga tidak terjadi penyerbukan. Akibatnya, ovarium-ovarium ini tidak berkembang menjadi biji, melainkan menyatu dan membesar menjadi daging buah sukun yang kita kenal.
Apa Saja Manfaat Sukun?
Sukun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, baik dari buah, daun, batang, maupun akarnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat sukun yang perlu Anda ketahui:
- Menurunkan gula darah. Sukun mengandung karbohidrat kompleks yang tidak cepat meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, sukun juga memiliki indeks glikemik rendah, yaitu 23–60. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa sukun dapat menurunkan kadar gula darah dan mencegahnya tetap stabil. Sukun juga memiliki potensi sebagai pengobatan bagi penderita diabetes, meski masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
- Memenuhi kebutuhan diet bebas gluten. Sukun cocok untuk dijadikan alternatif bahan makanan bagi orang yang menghindari asupan gluten, seperti penderita penyakit celiac. Gluten adalah protein yang terdapat pada gandum, jelai, dan gandum hitam, yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Sukun tidak mengandung gluten, sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang sensitif terhadap kandungan tersebut.
- Mengurangi peradangan. Sukun mengandung antioksidan yang tinggi, seperti flavonoid dan polifenol, yang dapat mengurangi aktivitas sel-sel tubuh yang berperan dalam proses peradangan. Ekstrak daun sukun juga efektif mengurangi pembengkakan yang terjadi akibat peradangan. Hal ini dapat membantu mencegah atau mengatasi berbagai penyakit yang berkaitan dengan peradangan, seperti asam urat, arthritis, atau alergi.
- Melindungi kesehatan jantung. Sukun dapat menurunkan risiko penyakit jantung dengan cara menurunkan kolesterol jahat dalam darah, mencegah penyumbatan di pembuluh darah jantung, dan menurunkan tekanan darah. Kandungan kalium pada sukun juga dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, yang penting untuk fungsi jantung yang normal.
- Meningkatkan daya tahan tubuh. Sukun mengandung vitamin C yang cukup tinggi, yaitu sekitar 29 mg per 100 gram buah. Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas, yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan penyakit. Vitamin C juga dapat meningkatkan produksi sel darah putih, yang bertugas melawan infeksi dan bakteri.
Bagaimana Cara Mengolah Sukun?
Sukun dapat diolah menjadi berbagai macam camilan lezat, seperti sukun goreng, keripik, dan kolak. Sukun juga dapat diolah menjadi tepung untuk menjadi bahan masakan lainnya, seperti kue, roti, atau pasta. Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengolah sukun:
- Pilih sukun yang matang, berwarna kuning kecoklatan, dan berbau harum. Sukun yang masih hijau atau belum matang akan keras dan tidak enak dimakan.
- Kupas kulit sukun dan buang bagian tengahnya yang berongga. Potong-potong daging buah sukun sesuai selera, lalu rendam dalam air garam selama beberapa menit untuk menghilangkan getahnya.
- Goreng, kukus, rebus, atau panggang sukun sesuai resep yang diinginkan. Sukun dapat digoreng dengan tepung, gula, dan garam, atau dibumbui dengan bawang putih, merica, dan kecap. Sukun juga dapat dikukus atau direbus, lalu dicampur dengan santan, gula merah, dan daun pandan untuk membuat kolak. Sukun juga dapat dipanggang dengan mentega, gula, dan kayu manis untuk membuat dessert yang manis dan gurih.
- Tepung sukun dapat dibuat dengan cara mengeringkan sukun yang sudah dipotong-potong, lalu menggilingnya hingga halus. Tepung sukun dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu atau tepung beras untuk membuat kue, roti, atau pasta. Tepung sukun memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang manis, sehingga cocok untuk membuat kue lapis, bolu, atau brownies.
Kesimpulan
Sukun adalah buah yang tidak berbiji, yang berasal dari tanaman Artocarpus altilis. Sukun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan gula darah, memenuhi kebutuhan diet bebas gluten, mengurangi peradangan, melindungi kesehatan jantung, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sukun juga dapat diolah menjadi berbagai macam camilan lezat, seperti sukun goreng, keripik, kolak, atau tepung sukun. Sukun adalah buah roti yang bukan roti, tetapi lebih dari sekadar roti. Sukun adalah buah yang kaya akan nutrisi, rasa, dan manfaat. Sukun adalah buah yang patut kita cintai dan nikmati.