Liga Arab Saudi menyajikan pertandingan yang dramatis dan penuh gol antara Al Nassr dan Al Hazm. Meski unggul tiga kali, Al Nassr gagal meraih kemenangan karena disamakan di menit-menit akhir. Cristiano Ronaldo yang absen karena skorsing, tentu merasa kecewa dengan hasil ini.
Laga yang digelar di Stadion Al Awal pada Jumat (1/3/2024) dini hari WIB itu berlangsung dengan tempo tinggi dan serangan balik yang mematikan. Al Nassr, yang berada di posisi kedua klasemen, tentu mengincar tiga poin untuk mengejar Al Hilal di puncak. Namun, Al Hazm, yang berjuang keluar dari zona degradasi, tidak mau menyerah begitu saja.
Al Nassr harus bermain tanpa bintangnya, Cristiano Ronaldo, yang dijatuhi skorsing satu laga usai dinyatakan bersalah melakukan gestur cabul di pertandingan sebelumnya. Ronaldo, yang sudah mencetak 34 gol di liga ini, tentu sangat dirindukan oleh rekan-rekannya.
Tanpa Ronaldo, Al Nassr mengandalkan Anderson Talisca sebagai ujung tombak. Pemain asal Brasil itu tidak mengecewakan, dengan mencetak tiga gol alias hat-trick dalam laga ini. Namun, hat-trick Talisca ternyata tidak cukup untuk mengantarkan Al Nassr menang.
Al Hazm, yang bermain dengan semangat juang tinggi, mampu menyulitkan Al Nassr dengan serangan-serangan cepat dan akurat. Mereka berhasil mencetak empat gol, dengan dua di antaranya terjadi di injury time babak kedua. Gol penyama kedudukan tercipta di detik-detik terakhir, melalui sundulan Paulo Ricardo.
Hasil imbang ini membuat Al Nassr gagal melanjutkan tren kemenangan yang sudah berlangsung selama enam pertandingan. The Global Club bergeming di peringkat kedua klasemen usai mengoleksi 53 poin dari 22 laga, berjarak enam poin dari Al Hilal di puncak. Sementara itu Al Hazm mentas dari peringkat terbawah dengan menempati posisi 17 dengan 15 poin.
Pertandingan ini menjadi bukti bahwa tanpa Ronaldo, Al Nassr kehilangan taji dan daya gedor. Meski masih memiliki pemain-pemain berkualitas lainnya, seperti Sadio Mane, Aymeric Laporte, dan Alex Telles, Al Nassr tampak kesulitan mengontrol permainan dan menjaga konsentrasi.
Ronaldo sendiri dikabarkan sangat kecewa dengan hasil ini. Ia mengikuti jalannya pertandingan dari rumahnya, dan menyaksikan bagaimana timnya gagal menang. Ia juga merasa bersalah karena gestur cabulnya yang membuatnya harus absen.
Gestur cabul Ronaldo itu sendiri menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak. Ia dianggap tidak menghormati budaya dan hukum Arab Saudi, yang melarang perbuatan tidak senonoh di depan umum. Ia bahkan terancam ditangkap dan dideportasi oleh seorang pengacara setempat.
Namun, Ronaldo membela diri dengan mengatakan bahwa gesturnya itu bukan bermaksud cabul, melainkan karena ia merasa sakit di bagian kemaluannya. Ia mengaku terkena benturan saat pertandingan, dan hanya menggaruk-garuknya secara refleks.
Apapun alasan Ronaldo, ia tentu berharap bisa segera kembali bermain dan membantu Al Nassr meraih gelar juara. Ia juga ingin membuktikan bahwa ia masih layak disebut sebagai salah satu pemain terbaik di dunia, meski sudah berusia 38 tahun.

