Joachim Loew, Membuat Jerman Mencapai Keemasan

By grind
8 Menit

Joachim Loew: Sang Maestro Sepak Bola Jerman

Joachim Loew, atau yang lebih akrab disapa Jogi, adalah salah satu pelatih sepak bola paling sukses dan berpengaruh di dunia. Selama 15 tahun menangani tim nasional Jerman, ia berhasil membawa Die Mannschaft meraih gelar juara Piala Dunia 2014, Piala Konfederasi 2017, serta tiga kali menjadi runner-up Kejuaraan Eropa. Namun, siapa sebenarnya sosok di balik prestasi-prestasi gemilang tersebut? Bagaimana perjalanan karier dan kepribadian sang maestro sepak bola Jerman?

Dari Pemain ke Pelatih

Joachim Loew lahir pada 3 Februari 1960 di Schönau im Schwarzwald, sebuah kota kecil di barat daya Jerman. Ia mulai bermain sepak bola sejak usia muda di klub lokal TuS Schönau 1896, sebelum bergabung dengan SC Freiburg pada tahun 1978. Di sana, ia menunjukkan bakatnya sebagai gelandang serang yang lincah dan tajam. Ia mencetak 18 gol dalam 71 pertandingan, dan menjadi pencetak gol terbanyak klub hingga tahun 2020.

Namun, karier Loew sebagai pemain tidak selalu mulus. Ia sempat berpindah-pindah klub, dari VfB Stuttgart, Eintracht Frankfurt, hingga Karlsruher SC, namun tidak pernah mendapatkan tempat utama di tim. Ia pun memutuskan untuk melanjutkan karier di Swiss, bersama FC Schaffhausen, FC Winterthur, dan FC Frauenfeld. Di sana, ia mulai belajar menjadi pelatih, sekaligus masih bermain sebagai pemain.

Loew tidak pernah dipanggil untuk memperkuat tim nasional Jerman, meskipun ia pernah bermain empat kali untuk tim nasional U-21. Namun, hal itu tidak menghalangi ambisinya untuk menjadi pelatih yang hebat. Ia kembali ke Jerman pada tahun 1995, dan menjadi asisten pelatih di VfB Stuttgart. Setahun kemudian, ia naik menjadi pelatih kepala, dan membawa Stuttgart meraih gelar Piala Winners UEFA 1998.

Sejak saat itu, Loew terus mengasah kemampuannya sebagai pelatih, dengan melatih beberapa klub di Turki dan Austria, seperti Fenerbahçe, Karlsruher SC, Adanaspor, Tirol Innsbruck, dan Austria Wien. Ia juga sempat menjadi asisten pelatih tim nasional Austria, sebelum akhirnya mendapat kesempatan emas untuk menjadi asisten pelatih tim nasional Jerman pada tahun 2004, di bawah komando Jürgen Klinsmann.

Era Keemasan Tim Nasional Jerman

Kerjasama antara Klinsmann dan Loew membawa angin segar bagi tim nasional Jerman, yang saat itu sedang mengalami krisis kepercayaan diri. Mereka menerapkan gaya bermain yang lebih ofensif, dinamis, dan modern, serta memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda berbakat. Hasilnya, Jerman berhasil menjadi tuan rumah yang baik pada Piala Dunia 2006, dengan meraih peringkat ketiga.

Setelah Klinsmann mundur, Loew pun diangkat menjadi pelatih kepala tim nasional Jerman pada tahun 2006. Ia melanjutkan visi dan misi Klinsmann, dengan menambahkan sentuhan taktis dan strategis yang lebih matang. Ia juga dikenal sebagai pelatih yang fleksibel, inovatif, dan visioner, yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan sepak bola dunia.

Di bawah asuhan Loew, Jerman tampil konsisten di setiap turnamen besar. Mereka selalu mencapai setidaknya semifinal di setiap Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa sejak tahun 2006 hingga 2016. Puncaknya, Jerman berhasil menjadi juara Piala Dunia 2014 di Brasil, setelah mengalahkan Argentina 1-0 di final. Ini adalah gelar keempat Jerman sepanjang sejarah, dan yang pertama setelah penyatuan Jerman pada tahun 1990.

Tidak hanya itu, Loew juga berhasil membawa Jerman menjadi juara Piala Konfederasi 2017 di Rusia, dengan mengalahkan Chile 1-0 di final. Yang menarik, Loew tidak membawa pemain-pemain intinya, melainkan pemain-pemain muda yang belum berpengalaman. Ini menunjukkan betapa besar kepercayaan diri dan kualitas Loew sebagai pelatih, yang mampu membentuk tim yang solid dan tangguh dari pemain-pemain yang berbeda.

Akhir dari Sebuah Legenda

Sayangnya, segala kejayaan yang diraih Loew bersama tim nasional Jerman tidak berlangsung selamanya. Pada Piala Dunia 2018 di Rusia, Jerman mengalami kegagalan yang memalukan, dengan tersingkir di babak penyisihan grup. Ini adalah kali pertama sejak tahun 1938, Jerman tidak lolos ke babak 16 besar Piala Dunia. Banyak kritik dan tekanan yang ditujukan kepada Loew, yang dianggap gagal melakukan regenerasi dan inovasi.

Loew tidak langsung mundur, melainkan berusaha memperbaiki tim nasional Jerman dengan melakukan perombakan besar-besaran. Ia memutuskan untuk tidak memanggil lagi pemain-pemain senior seperti Thomas Müller, Mats Hummels, dan Jérôme Boateng, dan menggantinya dengan pemain-pemain muda yang lebih segar dan bersemangat. Ia juga mencoba berbagai formasi dan taktik baru, untuk menciptakan tim yang lebih seimbang dan variatif.

Namun, upaya Loew tidak berbuah hasil yang memuaskan. Jerman masih sering tampil inkonsisten, dan bahkan mengalami beberapa kekalahan memalukan, seperti 0-6 dari Spanyol, dan 1-2 dari Makedonia Utara. Loew pun menyadari bahwa ia sudah tidak bisa memberikan yang terbaik bagi tim nasional Jerman, dan memutuskan untuk mengundurkan diri setelah Kejuaraan Eropa 2020, yang ditunda menjadi tahun 2021 karena pandemi Covid-19.

Warisan dan Penghargaan

Meskipun akhir karier Loew sebagai pelatih tim nasional Jerman tidak sesuai dengan harapan, namun tidak ada yang bisa menghapus jasa-jasa dan prestasi-prestasi yang telah ia berikan bagi sepak bola Jerman. Loew adalah pelatih yang paling lama menangani tim nasional Jerman, dengan 189 pertandingan dan 120 kemenangan. Ia juga adalah pelatih yang paling banyak memenangkan pertandingan di Piala Dunia, dengan 16 kemenangan.

Loew juga telah memberikan banyak sumbangan bagi perkembangan sepak bola dunia, dengan menciptakan gaya bermain yang atraktif, efektif, dan menghibur. Ia juga telah melahirkan banyak pemain bintang, yang menjadi idola bagi jutaan penggemar sepak bola di seluruh dunia. Ia juga telah menjadi inspirasi bagi banyak pelatih muda, yang ingin meniru kesuksesan dan kebijaksanaan Loew.

Loew telah mendapatkan banyak penghargaan dan penghormatan, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih. Beberapa di antaranya adalah:

  • Pemain Terbaik SC Freiburg (1981)
  • Pelatih Terbaik Bundesliga (1997)
  • Pelatih Terbaik Jerman (2014, 2017)
  • Pelatih Terbaik FIFA (2014)
  • Salib Jasa Federal Jerman (2010)
  • Kehormatan Warga Negara Schönau (2014)

Kesimpulan

Joachim Loew adalah salah satu pelatih sepak bola paling sukses dan berpengaruh di dunia. Ia telah membawa tim nasional Jerman meraih berbagai gelar bergengsi, seperti Piala Dunia 2014 dan Piala Konfederasi 2017. Ia juga telah menciptakan gaya bermain yang menjadi ciri khas sepak bola Jerman, yang ofensif, dinamis, dan modern.

Ia juga telah melahirkan banyak pemain bintang, yang menjadi idola bagi jutaan penggemar sepak bola di seluruh dunia. Beberapa contoh pemain bintang yang dibesarkan oleh Loew adalah Manuel Neuer, Philipp Lahm, Bastian Schweinsteiger, Toni Kroos, Thomas Müller, Mesut Özil, Mario Götze, dan Mats Hummels. Mereka semua memiliki peran penting dalam kesuksesan tim nasional Jerman, dan juga klub-klub yang mereka bela. Mereka juga memiliki karakteristik dan gaya bermain yang berbeda-beda, namun saling melengkapi satu sama lain. Mereka adalah generasi emas sepak bola Jerman, yang mengharumkan nama negaranya di kancah internasional.

Share This Article